Dewasa ini kecanggihan teknologi sudah mencapai tingkat yang mengagumkan. Dengan kecanggihan teknologi yang ada manusia semakin mudah dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Kecanggihan teknologi bahkan sudah masuk ke seluruh bidang kehidupan manusia. Di bidang pertanian misalnya, telah ada yang namanya Teknologi Nano, yang dapat mengembangkan unsur hara dalam tanah yang berukuran nano dan dapat mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Teknologi yang bekerja pada dimensi 10 pangkat minus 9 ini dapat mengembangkan pertanian masa depan. Di bidang otomotif telah di produksi mobil sport dengan kecepatan tertinggi yaitu 413 km/jam. Di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah bidang yang paling cepat mengalami perkembangan. Bahkan bidang inilah yang paling banyak mempengaruhi perkembangan bidang-bidang lainnya, dikarenakan pemanfaatan peralatan komunikasi.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah muncul berbagai istilah seperti :

E-Commerce, yaitu transaksi jual beli dan perdangan dengan memanfaatkan fasilitas internet.
E-Banking, yaitu pelayanan perbankan yang memanfaatkan jaringan internet
E-Learning, yaitu pembelajaran jaraj jauh dengan menggunakan media internet
E-Library, atau perpustakaan online
E-Goverment, yaitu pelayanan pemerintah secara online
E-Tiket, E-Book, dan masih banyak lagi

Dengan adanya layanan tersebut tentu manusia semakin dimudahkan, bahkan dalam hal komunikasi dengan hadirnya internet berhasil menembus hambatan geografis, batasan negara, ras, adat, dan batasan lainnya. Istilah “dunia dalam genggaman” akan dapat terwujud dalam dunia maya (cyberspace) melalui komputer yang terhubung ke setiap individu penggunanya. Satu berita di ujung barat akan sampai dalam hitungan detik ke ujung timur, begitupun sebaliknya. Sebuah data akan saling bertukar dengan cepat. Ya…. kecanggihan teknologi itu bak “PELITA” dalam kegelapan.

Namun tanpa kita sadari, kita terlalu dimanjakan dengan kecanggihan teknologi. Kita lupa akan dampak negatif yang begitu banyak dan tak terbendung. Dampak negatif itu bak virus yang menyerang semua kalangan, mulai dari balita, anak-anak, orang dewasa, bahkan manula. Balita tak lagi ceria dan tertawa, anak anak tak lagi senang membaca, para remaja bagaikan amnesia, orang dewasa tak lagi bercanda dengan anaknya, bahkan para manula tak lagi ingat neraka. Mereka bak boneka yang digiring oleh nikmatnya kecanggihan teknologi. Mereka terlalu asyik memainkan Gadget mereka. Entah untuk apa. Bahkan menjadi manusia yang tak peduli lagi kepada sekelilingnya. Lantas apakah ini yang dinamakan “PETAKA”?.

Penulis: Dwi Lestari, S.Komtari

Guru TIK